TIMES TALIABU, MALANG – Festival Kali Brantas #4 dibuka dengan upacara sakral Petik Tirta Amerta yang digelar di Titik Nol Sumber Brantas, Arboretum Kota Batu, Jumat (26/7/2025).
Ritual Petik Tirta Amerta yang digelar di akhir bulan Sura (kalender Jawa) ini tak sekadar seremoni, tapi sebagai bentuk penghormatan pada sumber kehidupan air yang mengaliri sungai Brantas.
Festival Kali Brantas #4, menjadi perayaan budaya dan ekologi yang digagas budayawan Malang, Isa Wahyudi. Pada wawancaranya dengan TIMES Indonesia, ia menjelaskan festival ini sebagai wujud syukur pada Tuhan yang memberikan air sebagai sumber penghidupan di Jawa Timur. Sungai Brantas menjadi urat nadi kehidupan yang melintasi 14 Kota/ Kabupaten di Jatim.
Isa Wahyudi yang akrab disapa Ki Demang menuturkan Festival Kali Brantas ini sebagai perawatan lingkungan harus dimulai dari sumbernya.
"Jika sumber airnya dimuliakan dan dijaga, maka aliran kehidupan di hilir pun akan bersih dan berkelanjutan," kata penggagas Kampung Budaya Polowijen itu.
Ia menambahkan, Petik Tirta bukan hanya pelestarian tradisi, tapi juga ajakan untuk membangun etika lingkungan baru yang bersandar pada kearifan lama.
"Ritual ini menjadi platform budaya untuk membangun kesadaran kolektif bahwa menjaga air adalah menjaga masa depan," imbuh Ki Demang.
Ia menegaskan Festival Kali Brantas #4 menjadi ruang kolektif untuk menyuarakan pentingnya menjaga sungai sebagai warisan budaya dan sumber kehidupan. "Dengan semangat gotong royong, budaya, dan kreativitas warga kampung, sungai Brantas tak hanya dirawat, tetapi dimuliakan," terangnya.
Sementara itu, budayawan Malang, Mbah Karjo mengatakan, dalam mitologi Jawa dan Hindu, Tirta Amerta bermakna “air kehidupan”, yang dipercaya memberi kekuatan, kejernihan, dan umur panjang.
"Jadi, memetik Tirta Amerta dari mata air utama adalah simbol pengambilan sumber suci kehidupan, sebagai bentuk syukur dan permohonan restu dari alam semesta," ujar Mbah Karjo yang juga dalang wayang suket.
Gelaran Petik Tirta Amerta di sumber Brantas dipandu para tokoh budaya dari Kota Batu, yakni Ki Lelono, dan Bu Umie Solekan yang membuka sumber mata air dengan mantra "sasi mimba, haning data, nedhi tirta, banyu dzat sira, huripa."
"Artinya, dalam bulan penyucian saat keheningan hadir kami memohon air suci, sebab air adalah zat-Mu sumber kehidupan sejati," ujar Ki Lelono.
Diketahui, Festival Kali Brantas yang diinisiasi oleh Pokdarwis Kota Malang rutin digelar saban tahun, dimulai sejak tahun 2022. Hal ini merupakan wujud kolaborasi budaya dan pelestarian lingkungan secara kolaboratif.
Seperti tahun sebelumnya, pada tahun 2025, Festival Kali Brantas diselenggarakan di tujuh kampung tematik Kota Malang, yaitu: Kampung Keramik Dinoyo, Kampung Grabah Penanggungan, Kampung Putih Klojen, Kampung Biru Arema Kidul Dalem, Kampung Tridi Kesatrian, Kampung Warna Warni Jodipan, dan Kampung Lampion Jodipan.
Rangkaian festival akan berlanjut pada Sabtu (26/07/2025) di Kampung Grabah Penanggungan dengan acara Kenduren dan Larung Sesaji Kali Brantas, dilanjutkan Sarasehan Kali Brantas yang melibatkan tokoh masyarakat, aktivis lingkungan, dan seniman lokal.
"Puncak acara pada Minggu (27/07/2025), ke-tujuh kampung akan serempak menggelar Gugur Gunung Rijik-Rijik Kali Brantas, sebuah aksi bersih-bersih sungai Brantas secara gotong royong sebagai simbol peringatan Hari Sungai Nasional," kata Ki Demang.
Kampung Biru Arema akan menyuguhkan Petunjukan Musik "Nyanyian Arema Kali Brantas". Di Kampung Warna Warni, siang harinya akan berlangsung Kampanye Kali Brantas dalam bentuk tarian dan nyanyian kolaborasi dari Kampung Putih dan Kampung Lampion.
Tak kalah menarik, Kampung Keramik Dinoyo dan Kampung Grabah Penanggungan menyuguhkan Dolanan Lempung Brantas, permainan tradisional berbahan tanah liat sebagai simbol kesuburan dan ekologi.
Kampung Tridi akan menggelar Nyadran Kali Brantas, sementara Ruwatan Kali Brantas akan digelar malam hari di Kampung Warna Warni, menampilkan Wayang Topeng "Ronggeng Kali Brantas" dari Kampung Budaya Polowijen. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Upacara Sakral Petik Tirta Amerta jadi Pembukaan Festival Kali Brantas #4
Pewarta | : Dhina Chahyanti |
Editor | : Dhina Chahyanti |